Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2018

Cara Mudah Mengghitung Luas Atap

Bagaimana Cara Mudah Menghitung Luas Atap dengan Data yang diketahui hanya ukuran bangunan, overstek, dan sudut kemiringan atapnya? sementara gambar tidak ada. Berikut pembahasannya. Contoh : Bangunan berukuran                          = 5×7 M’ Overstek (kelebihan atap keliling)    = 1 M’ Sudut kemiringan konstruksi atap   = 30° Konstruksi Atap Perisai Koefisien Pengali Luas Atap dari Bidang Datar Kemiringan Atap              Koefisien (1/cosα) 10°                                          1,0154 15°                                          1,0353 20°                                          1,0642 30°                                            1,1547 45°                                          1,4142 Maka Luas Atap dapat dihitung dengan Pajang Atap = panjang bangunan + 2*overstek = 7 + (2*1) = 9 M’ Lebar Atap   = lebar bangunan + 2*overstek      = 5 + (2*1) = 7 M” Maka Luas Atap (A) = p Atap x l Atap x Koefisien 30°                                      =

Mutu Beton f'c (MPa) dan mutu beton K (Kg/cm2)

Dalam konstruksi bangunan Sipil, Beton adalah suatu massa padat yang terbentuk dari pencampuran agregat (pasir dan batu pecah atau kerikil), semen, air, dan bahan tambah (additive, bila diperlukan). Dalam pelaksanaan pekerjaan pembetonan, banyak hal yang perlu diperhatikan agar kekuatan beton dapat tercapai sesuai dengan kuat tekan yang direncanakan dalam JMD Kekuatan beton atau mutu beton seringkali kita jumpai dengan notasi " f'c " atau " K " Mutu beton f'c Mutu beton f'c dinyatakan dalam satuan MPa. Beton dengan mutu f'c 25 MPa menyatakan kuat tekan beton tersebut adalah 25 MPa pada umur 28 hari dengan menggunakan benda uji silinder ukuran dimater 15 cm x tinggi 30 cm. fyi,  1 Mpa = 1 N/mm² = 10,2 Kg/cm².  Mutu beton K Mutu beton K dinyatakan dalam satuan Kg/cm². Beton dengan mutu K-300 menyatakan kuat tekan beton tersebut adalah 300 Kg/cm² pada umur 28 hari dengan menggunakan benda uji kubus ukuran dimater 15 x 15 x 15

Konversi Mudah Mutu Beton K (Karakteristik) ke fc’ (kuat tekan)

        Dalam sebuah perencanaan bangunan untuk beton biasanya output yang dihasilkan adalah fc’ dalam satuan Mpa. Namun dalam spesifikasi teknis suatu proyek, yang tercantumkan adalah mutu beton dengan menggunakan beton K berapa, semisal K225. Ketika mendesign jobmix beton untuk digunakan diproyek biasanya digunakan mutu beton K. Samakah Mutu Beton K dengan fc’ Mpa?     Jawabannya tidak sama, karena K adalah kuat tekan karakteristik beton kg/cm2 dengan benda uji kubus bersisi 15 cm. Sedangkan fc’ dalam Mpa adalah kuat tekan beton yang disyaratkan Mpa atau kg/cm2 dengan benda uji silinder. Jadi, karena terjadi perbedaan benda uji maka mutu betonnya menjadi tidak sama. Sebagai hasil contoh, fc’22,5 Mpa itu setara dengan mutu beton berkisar K-271. Apakah kuat tekan Karakteristik itu? kekuatan tekan karakteristik ialah kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar hasil-hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai 5% saja. Yang