Skip to main content

Mengenal Dua Sistem Waterproofing Bangunan Berhubungan langsung dengan Air

Mengenal Dua Sistem Waterproofing

Sistem Waterproofing
Ketahui Sistem-sistem Waterproof Ini Untuk Mengoptimalkan Kualitas Proyek Pembangunan
Perlu diketahui, material beton yang sudah mengeras tidaklah waterproof (Kedap air)
Mengapa demikian?
Beton mempunyai pori-pori yang bisa merembeskan air.
Pori-pori tersebut akan nampak sekali kalau dilihat dibawah mikroskop, apalagi jika menggunakan mikroskop elektron yg mampu menghasilkan pembesaran sampai dua juta kali.
Oleh sebab itu, struktur basemen, kolam renang, reservoir, lantai kamar mandi, atap beton, dst harus dibuat kedap air dengan bantuan “waterproofing”agar menjadi kedap/waterproof
Kalau dilihat cara diaplikasikannya, bisa dibilang, menurut pendapat penulis ada dua kelompok besar jenis/sistem waterproofing yaitu:
  • Integral dan
  • Non integral.
Sistem Integral Waterproofing
Adukan beton yang belum mengeras diberi cairan kimia yang membentuk semacam kristal-kristal yang akan menutupi pori-pori beton.
Karena dicampur dalam adukan beton/fresh concrete mixture, maka berarti akan menjadi satu kesatuan atau bersifat “integral”.
Dosis cairan tersebut per m3 adukan beton tergantung a.l. dari besarnya tekanan air dan bisa berbeda satu sama lain antara produsen yg satu dengan yang lainnya.
Sistem Non Integral Waterproofing
Pada sistem “non integral” ada beberapa jenis:
• lembaran membrane /membrane sheet
• spray membrane
• coating dengan menggunakan material yg bersifat seperti semen ( cementitious)
• coating dengan menggunakan bahan polyurethane.
Jenis lapisan water proofing tersebut diaplikasilan pada sisi luar/ permukaan beton yang sudah mengeras/ hardened concrete, tidak saat masih berupa adukan yg belum mengeras.
1•••Integral Waterproofing.
Salah satu petinggi dari produsen integral waterproofing berkunjung ke kantor dan menunjukkan peragaan yg sederhana namun menarik.
Yang bersangkutan membawa dua bongkah kecil beton sebesar kepalan tangan, yang satu tidak diberi apapun, yang satunya sudah diberi bahan integral waterproofing.
Lantas dengan memakai pipet meneteskan dua tetes air pada bongkahan pertama.
Dalamsekejap tetesan air meresap.
Hal sama dilakukan pada bongkahan yg satunya.
Apa yg terjadi?
Tetesan air tetap nampak seperti tetesan air diatas daun talas!
Jadi beton tersebut telah menjadi waterproof.
Kekurangan utama jenis ini adalah sangat tergantung dari hasil mutu pemadatan pengecoran beton.
Penjelasannya sederhana, walaupun dipakai cor berupa cairan besi, namun kalau ada keropos ya tentu akan bocor.
Kebocoran yg biasa terjadi pd pemakaian integral waterproofing :
• cold joint/penghentian cor.
• Daerah keropos /honeycomb.
• Retakan elemen struktur
Integral waterproofing dapat digunakan pada hampir seluruh elemen struktur pelat basemen, pilecap, tie beam, dinding basemen, pelat lantai kamar mandi, pelat atap beton, dst.
2•••Membrane Waterproofing.
Material water proofing membrane terbuat dari campuran karet dan lainnya yg dipasang dengan lem khusus pd permukaan beton.
Penyambungandilakukan dengan cara dibakar.
Biasanya dipakai untuk dinding basement, dinding GWT, dinding STP, lantai kamar mandi, lantai atap beton.
Kelemahan tipe ini adalah:
• Harga relatif mahal.
• Tidak tahan terhadap sinar UV matahari , sehingga harus diproteksi dengan screed.
• kebocoran terjadi pada sambungan lantas menyebar kemana-mana… sementara sudah tertutup screed, sehingga tidak tahu persis dimana letak kebocoran.
Keuntungan nya:
• kalau tidak terkena sinar UV matahari relatif awet.
• retakan akibat pergerakan struktur relatif tidak menyebabkan kebocoran selama sambungan antar lembarannya masih baik .
3•••Spray Membrane Waterproofing.
Material tipe ini sejenis dengan lembaran waterproofing membrane, bedanya adalah pembuatan lapisan membrane dilakukan dengan cara di spray di lapangan.
Dengan demikian tidak diperlukan sambungan dan dapat mengikuti geometri permukaan beton.
Termasuk celah-celah yang sulit.
Ketebalan lapisan membran dpt disesuaikan sesuai kebutuhan.
Karena di-spraykan praktis dapat digunakan pada hampir seluruh elemen struktur vertikal maupun horisontal… misal pelat basemen, pilecap, tie beam, dinding basemen, pelat lantai kamar mandi, pelat atap beton, dst.
Kelemahan utamanya adalah harga nya termahal dari semua tipe2 yg ada.
4••• Coating dengan menggunakan material yg bersifat seperti semen ( cementitious)
Material water proofing ini bahan berbentuk bubuk halus seperti semen yg diaplikasi dicampur air dan selanjutnya dikuaskan pd permukaan beton.
Biasa dipakai untuk dinding basement, dinding GWT, dinding STP, lantai kamar mandi, lantai atap beton.
Kelemahan tipe ini adalah:
• kurang bekerja baik bila dipasang pada sisi/permukaan tarik akibat tekanan air.
• tidak bisa bekerja pada permukaan beton yang keropos.
• bila terjadi retakan akibat pergerakan struktur maka akan menyebabkan kebocoran.
Keuntungan nya:
• biayanya relatif murah
• kalau tidak terkena sinar UV matahari relatif awet.
• krn dikuaskan permukaan/geometri yg sulit dpt tetap dijangkau.
5••• Coating dengan menggunakan material polyurethane.
Material water proofing ini memakai bahan polyurethane yg berbentuk cairan yg diaplikasi dengan cara dikuaskan pd permukaan beton.
Biasa dipakai untuk dinding basement, dinding GWT, dinding STP, lantai kamar mandi, lantai atap beton.
Kelemahan tipe ini adalah:
• kurang bekerja baik bila dipasang pada sisi/permukaan tarik akibat tekanan air. • tidak bisa bekerja pada permukaan beton yang keropos.
• bila terjadi retakan akibat pergerakan struktur maka akan menyebabkan kebocoran.
Keuntungannya:
• biayanya relatif dbandingkan dengan membrane.
• kalau tidak terkena sinar UV matahari relatif awet.
• krn dikuaskan permukaan/geometri yg sulit dpt tetap dijangkau.

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip Dasar Pola pembebanan Plat lantai pada perhitungan Balok induk lantai 2

Sebelum menghitung dimensi balok pada lantai 2, perlu untuk menghitung beban beban yang bekerja pada balok tersebut. Beban yang diterima oleh balok, ( seperti pada ilustrasi dibawah ini ) adalah : beban plat lantai ( q1 ) beban balok anak ( berat sendiri balok anak + q2 )   Ilustrasi pembebanan pada balok B1 Langkah2 Perhitungan : 1. Menentukan beban yang bekerja pada plat lantai Beban pada plat lantai ( kasus umum ) 2, Menghitungan tebal plat lantai ( dianggap sudah hitung ) 3. Menghitung beban merata pada balok. Menghitung beban plat pada balok B1 Beban merata pada balok B1 3. Menghitung beban terpusat pada balok. Beban  P1 ( beban plat lantai pada balok B2 dan berat sendiri balok B2 ; dipakai untuk perhitungan kolom pada portal struktur ) Beban  P2 ( beban plat lantai pada balok anak dan berat sendiri balok anak ) Beban terpusat pada balok B1 4. Menghitung beban angin dan beban gempa 5. Input data pada portal ( sap ; etabs ; staadpro 

Menghitung Ukuran, Dimensi Pondasi Menerus Batu Kali

Cara Menghitung Ukuran / Dimensi Pondasi Menerus Hitungan pondasi harus dibuat dan direncanakan pada keadaan yang paling aman bagi konstruksi bangunan tersebut, artinya beban bangunan yang dipakai harus yang terbesar dan sebaliknya kekuatan daya dukung tanah di bawah pondasi dipakai yang terkecil. Rumus Pondasi =P / σ t Keterangan: P = Beban bangunan yang didukung oleh pondasi, yaitu: Berat pasangan bata termasuk kolom praktisnya Berat Atap Berat Plafond Berat Balok Sloof, dan Balok Keliling Atas Berat sendiri Pondasi Berat tanah di atas Pondasi Untuk menghitung berat konstruksi dari bangunan dan bahannya, dipakai Peraturan Muatan Indonesia, NI – 18. Berat pasangan bata dengan perekat 1kp : 1pc : 2ps  adalah 1.700 kg/m3. Bila dipakai perekat 1pc : 2ps : beratnya 2.000 kg/m3. Untuk pasangan bata dengan perekat campuran kapur dan semen atau sebagian pakai perekat kapur dan sebagian lagi dengan perekat semen dapat dipakai berat rata-rata 1.800 kg/m3. Berat ini sudah t

Memahami hubungan struktur pondasi, sloof, kolom, dan ringbalok pada rumah tinggal

Komponen struktur utama bangunan yang perlu dipahami dalam membangunan rumah adalah : Pondasi Penulangan beton (sloof, kolom, dan ring balok) Kuda-kuda dan atap untuk bagian lain lebih merupakan komponen non struktural yaitu : Eksterior dan Interior Berikut adalah gambaran / ilustrasi bagian struktur bangunan selain atap, meliputi hubungan antara pondasi, sloof, kolom dan ringbalok serta hubungan dengan dinding dan kusen. hubungan pondasi, sloof, kolom, ringbalok, dinding dan kusen