Skip to main content
DINDING merupakan salah satu elemen bangunan yang membatasi satu ruang dengan ruang lainnya.
Fungsi :
  • Pembatas ruang luar dengan ruang dalam.
  • Penahan cahaya, angin, hujan,  debu, suara, dan lain-lain yang bersumber dari alam.
  • Pembatas antar ruang di dalam rumah.
  • Pemisah ruang yang bersifat pribadi dan ruang yang bersifat umum.
  • fungsi Arsitektur

Jenis Dinding
Dinding Struktural
Sebagai Struktur Bangunan (Bearing Wall).  Dinding ini berperan untuk  menopang atap dan sama sekali tidak menggunakan cor  beton untuk kolom (besi beton). Bahan Dinding Struktur yang biasa digunakan pada suatu bangunan adalah Batu Bata (Pada Zaman Dahulu). Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan batu bata dan semen.

Dinding Non-Struktural
Dinding ini adalah dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas, apabila dinding dirobohkan maka bangunan tetap berdiri. Beberapa material dinding non-struktural di antaranya seperti  batu bata, batako, bata ringan, kayu, kaca, dll.

Dinding Partisi atau penyekat
Dinding penyekat adalah batas vertikal yang ada di dalam ruangan (interior), Bahan-bahan yang digunakan untuk dinding partisi ini diantaranya seperti  gypsum, papan kalsium, triplek, kaca, dll.

(+) Kelebihan Batu bata
  1. Batu bata merah kedap air sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok.
  2. Keretakan relatif jarang terjadi.
  3. Kuat dan tahan lama karena batu bata tahan terhadap cuaca panas, cuaca dingan dan udara lembab.
  4. Penolak panas yang baik. Batu bata mampu membuat di dalam rumah terasa dingin walau diluar rumah cuaca panas.
  5. Warna yang unik. Pemilik rumah ada kalanya sengaja tidak menutup batu bata dengan semen dan cat, sebaliknya batu bata dibiarkan terekspos sehingga memberikan kesan alami pada rumah.
  6. Harganya Murah. Tanah liat yang merupakan bahan utama batu bata mudah didapat dan  persediaannya  cukup banyak.

(-) Kekurangan
  1. Waktu pemasangannya lebih lama dibandingkan  material  dinding bangunan yang lain.
  2. Jika proses pembakarannya kurang matang, bata mudah retak dan pecah
  3. Biaya lebih tinggi dari dinding batako

Kriteria Bata Berkualitas Baik
  • Batu bata  bebas dari retak atau cacat, dan dari batu dan benjolan apapun.
  • Batu bata harus seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi yang rata.
  • Permukaan harus benar dalam bentuk persegi panjang satu sama lain untuk  menjamin kerapian pekerjaan.
  • Mempunyai ukuran yang standart yaitu
          -  Panjang  240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 mm
          -  Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 mm
  • Mempunyai kekuatan yang baik akan  memberikan suara dering jika diketok.
Jenis Pemasangan Dinding Batu Bata
Ada 3 Jenis Pemasangan Batu Bata Merah, yaitu :
  • Pasangan ½ batu: Pemasangan bata secara memanjang dengan lebar bata merah sebagai tebal dinding.
  • Pasangan 1 batu: Pasangan bata secara melintang dengan panjang bata sebagai tebal dinding.
  • Pasangan roolag: Pasangan bata secara miring melintang yang berfungsi sebagai pasangan resapan air dibagian paling bawah pasangan bata.
Teknik Pemasangan
  1. Pasangan batu bata untuk dinding - dinding luar pada bangunan umumnya dapat dipakai pasangan batu bata ½ batu.
  2. Dinding Pengisi dari pasangan bata ½ bata harus diperkuat dengan kolom praktis, sloof, rollag, dan ring balok yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan menahan / menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai pasangan dinding bata tsb.
  3. Campuran spesi pada pasangan tembok harus cukup kedap air agar tembok tidak mudah basah jika terkena air hujan. Dinding bata yang memerlukan campuran kedap air misalnya tembok pada kamar mandi, WC, tempat cuci, dan dapur,  spesi nya 1 PC : 2 PS, artinya 1 takaran semen dan 2 takaran pasir. Dinding  bata yang tdk memerlukan campuran kedap air, perbandingan spesi umumnya 1 PC : 3 PS : 10 KP.
  4. Perkuatan dinding batu bata  dengan kolom praktis. Kolom - kolom praktis merupakan bagian kerangka yang  membantu dan  memperkuat posisi dinding pasangan batu  bata, dan  pemasangan kolom ditempatkan pada sudut  pertemuan pasangan batu bata.
  5. Pasangan dan  penempatan kolom - kolom praktis yang  berukuran 13 x 13 atau  15 x 15 ditempatkan pada seluas bidang  dinding tembok  batu  bata  12 m2.  Jadi,  penampang kolom praktis  yang berukuran 15 x 15 cm itu ditempatkan penulangan / pembesian ø 4 -12 mm dan pemasangan sengkang / cincinnya  dengan ø 6 - 20 cm dan terpasang pada dinding bata  dengan jarak 3 - 4 m
  6. Untuk penempatan Kusen di bagian atas dari ambang atas kusen dipasangkan batu  bata  berdiri atau  disebut sebagai  rollag dengan adukan menggunakan perbandingan 1 PC: 2 Ps atau dipasang balok latai 15/20 atau 13/20 dengan tujuan agar kusen tidak menerima beban dari dinding diatasnya.

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip Dasar Pola pembebanan Plat lantai pada perhitungan Balok induk lantai 2

Sebelum menghitung dimensi balok pada lantai 2, perlu untuk menghitung beban beban yang bekerja pada balok tersebut. Beban yang diterima oleh balok, ( seperti pada ilustrasi dibawah ini ) adalah : beban plat lantai ( q1 ) beban balok anak ( berat sendiri balok anak + q2 )   Ilustrasi pembebanan pada balok B1 Langkah2 Perhitungan : 1. Menentukan beban yang bekerja pada plat lantai Beban pada plat lantai ( kasus umum ) 2, Menghitungan tebal plat lantai ( dianggap sudah hitung ) 3. Menghitung beban merata pada balok. Menghitung beban plat pada balok B1 Beban merata pada balok B1 3. Menghitung beban terpusat pada balok. Beban  P1 ( beban plat lantai pada balok B2 dan berat sendiri balok B2 ; dipakai untuk perhitungan kolom pada portal struktur ) Beban  P2 ( beban plat lantai pada balok anak dan berat sendiri balok anak ) Beban terpusat pada balok B1 4. Menghitung beban angin dan beban gempa 5. Input data pada portal ( sap ; etabs ; staadpro 

Menghitung Ukuran, Dimensi Pondasi Menerus Batu Kali

Cara Menghitung Ukuran / Dimensi Pondasi Menerus Hitungan pondasi harus dibuat dan direncanakan pada keadaan yang paling aman bagi konstruksi bangunan tersebut, artinya beban bangunan yang dipakai harus yang terbesar dan sebaliknya kekuatan daya dukung tanah di bawah pondasi dipakai yang terkecil. Rumus Pondasi =P / σ t Keterangan: P = Beban bangunan yang didukung oleh pondasi, yaitu: Berat pasangan bata termasuk kolom praktisnya Berat Atap Berat Plafond Berat Balok Sloof, dan Balok Keliling Atas Berat sendiri Pondasi Berat tanah di atas Pondasi Untuk menghitung berat konstruksi dari bangunan dan bahannya, dipakai Peraturan Muatan Indonesia, NI – 18. Berat pasangan bata dengan perekat 1kp : 1pc : 2ps  adalah 1.700 kg/m3. Bila dipakai perekat 1pc : 2ps : beratnya 2.000 kg/m3. Untuk pasangan bata dengan perekat campuran kapur dan semen atau sebagian pakai perekat kapur dan sebagian lagi dengan perekat semen dapat dipakai berat rata-rata 1.800 kg/m3. Berat ini sudah t

Memahami hubungan struktur pondasi, sloof, kolom, dan ringbalok pada rumah tinggal

Komponen struktur utama bangunan yang perlu dipahami dalam membangunan rumah adalah : Pondasi Penulangan beton (sloof, kolom, dan ring balok) Kuda-kuda dan atap untuk bagian lain lebih merupakan komponen non struktural yaitu : Eksterior dan Interior Berikut adalah gambaran / ilustrasi bagian struktur bangunan selain atap, meliputi hubungan antara pondasi, sloof, kolom dan ringbalok serta hubungan dengan dinding dan kusen. hubungan pondasi, sloof, kolom, ringbalok, dinding dan kusen