Skip to main content

Menghitung Ukuran, Dimensi Pondasi Menerus Batu Kali

Cara Menghitung Ukuran / Dimensi Pondasi Menerus

Hitungan pondasi harus dibuat dan direncanakan pada keadaan yang paling aman bagi konstruksi bangunan tersebut, artinya beban bangunan yang dipakai harus yang terbesar dan sebaliknya kekuatan daya dukung tanah di bawah pondasi dipakai yang terkecil.

Rumus Pondasi =P / σ t

Keterangan:


P = Beban bangunan yang didukung oleh pondasi, yaitu:

  1. Berat pasangan bata termasuk kolom praktisnya
  2. Berat Atap
  3. Berat Plafond
  4. Berat Balok Sloof, dan Balok Keliling Atas
  5. Berat sendiri Pondasi
  6. Berat tanah di atas Pondasi

    Untuk menghitung berat konstruksi dari bangunan dan bahannya, dipakai Peraturan Muatan Indonesia, NI – 18.
    1. Berat pasangan bata dengan perekat 1kp : 1pc : 2ps adalah 1.700 kg/m3.
    2. Bila dipakai perekat 1pc : 2ps : beratnya 2.000 kg/m3.
    3. Untuk pasangan bata dengan perekat campuran kapur dan semen atau sebagian pakai perekat kapur dan sebagian lagi dengan perekat semen dapat dipakai berat rata-rata 1.800 kg/m3. Berat ini sudah termasuk plesterannya, jadi tebal pasangan bata yang dipakai adalah15 cm untuk pasangan ½ batu dan 30 cm untuk pasangan 1 batu, Kurang dari ukuran tersebut, Kolom praktis dapat dianggap sebagai berat pasangan bata.
    4. Untuk balok sloof dan balok keliling dari konstruksi beton bertulang dipakai berat = 2.400 kg/m3.
    5. Penutup atap dari genteng+usuk+reng = 50 kg/m2, bila termasuk gordingnya dipakai berat = 110 kg/m2.
    6. Penutup atap sirap+usuk+reng = 40 kg/m2.
    7. Penutup asbes+gording = 50 kg/m2.
    8. Berat kuda-kuda kayu = 60 kg/m.
    9. Berat plafond eternit+penggantung = 20 kg/m2.
    10. Berat pondasi batu belah/kali = 2.200 kg/m3.
    11. Tanah kering – udara lembab = 1.700 kg/m3, tanah basah = 2.000 kg/m3, berat ini berlaku juga untuk pasir.
    12. Berat lantai tidak diperhitungkan sebagai beban pondasi karena langsung didukung oleh tanah di bawahnya.

        σt = kemampuan daya dukung tanah yang diijinkan untuk dipakai mendukung beban bangunan di atasnya.
        Apabila tidak dilakukan penyelidikan tanah untuk mengetahui kekuatannya, maka daya dukung tanah yang boleh dipakai sebesar-besarnya adalah 1 kg/cm2 (= 10 t/m2). Kemampuan daya dukung tanah yang dipakai adalah yang terletak langsung di bawah pondasi.

        Kita mungkin pernah mendengar bermacam-macam Jenis Tanah, ada Tanah Sangat Lembek, Lembek, Keras, Sangat Keras, dan sebagainya. Klasifikasi ini berdasarkan Kekuatan Daya Dukung Tanah tersebut, yang bisa didapat dengan Uji Kuat Tekan Tanah (Uji Penetrasi atau disebut juga Uji Sondir).

        Berdasarkan Percobaan Uji Sondir (Standard Penetration Test, SPT), Nilai Daya Dukung Tanah untuk Jenis Tanah yang berbeda-beda Besar nya tidak sama (bervariasi), seperti dapat kita lihat pada Tabel dibawah ini.

        Keadaan Konsistensi Tanah Daya Dukung Tanah (kg/cm2)

        • Sangat Lembek   σt = 0,0 - 0,3
        • Lembek   σt = 0,3 - 0,6
        • Sedang   σt = 0,6 - 1,2
        • Keras   σt = 1,2 - 2,4
        • Sangat Keras   σt = 2,4 - 4,8
        • Keras Sekali   σt > 4,8  
        Ukuran luas dasar pondasi yang direncanakan akan dipakai. Untuk ukuran bagian atas pondasi:
        • ½ batu minimum = 20 cm
        • 1 batu minimum = 30 cm
          Untuk pondasi menerus hanya ditinjau setiap 1 m panjang pondasi, jadi yang dimaksud F disini adalah = lebar pondasi bawah x 1 m. Misalnya:
          • Beban bangunan setiap m panjang (P) = 5 t/m'
          • Daya dukung tanah yang diijinkan (σt) = 0,8 kg/cm2.
          • F pondasi = (5000 t/m)' / (8000 kg/m2) = 0,625 m
          • Dipakai lebar pondasi b = 0,7m (selalu dibulatkan keatas).
          Diatas pondasi batu kali biasanya di buat Sloof, yaitu pasangan beton bertulang yang akan mengikat konstruksi tiang tiang beton yang kemudian disalurkan secara merata ke pondasi batu kali ini. Sloof untuk rumah 1 lantai biasanya berukuran 15/20 cm, dan untuk rumah 2 lantai biasanya berukuran 20/30.

          Untuk kondisi tanah yang stabil, sistem pondasi Batu Kali ini cukup memadai untuk memikul beban konstruksi diatasnya, dan sistem pondasi ini biasanya dipakai untuk bangunan 1 lantai, dan untuk bangunan 2 lantai umumnya akan di tambah pondasi Telapak atau Pondasi Cakar Ayam di titik titik
          struktural.



          http://www.hdesignideas.com/

          Comments

          Popular posts from this blog

          Prinsip Dasar Pola pembebanan Plat lantai pada perhitungan Balok induk lantai 2

          Sebelum menghitung dimensi balok pada lantai 2, perlu untuk menghitung beban beban yang bekerja pada balok tersebut. Beban yang diterima oleh balok, ( seperti pada ilustrasi dibawah ini ) adalah : beban plat lantai ( q1 ) beban balok anak ( berat sendiri balok anak + q2 )   Ilustrasi pembebanan pada balok B1 Langkah2 Perhitungan : 1. Menentukan beban yang bekerja pada plat lantai Beban pada plat lantai ( kasus umum ) 2, Menghitungan tebal plat lantai ( dianggap sudah hitung ) 3. Menghitung beban merata pada balok. Menghitung beban plat pada balok B1 Beban merata pada balok B1 3. Menghitung beban terpusat pada balok. Beban  P1 ( beban plat lantai pada balok B2 dan berat sendiri balok B2 ; dipakai untuk perhitungan kolom pada portal struktur ) Beban  P2 ( beban plat lantai pada balok anak dan berat sendiri balok anak ) Beban terpusat pada balok B1 4. Menghitung beban angin dan beban gempa 5. Input data pada portal ( sap ; etabs ; staadpro 

          Menentukan Dimensi Balok, Kolom dan Pelat Lantai Struktur Bangunan

          CARA MENENTUKAN DIMENSI BALOK, KOLOM DAN PELAT LANTAI Perhitungan struktur bangunan wajib untuk dilakukan orang yang ahli di bidang tersebut. Tetapi bagi anda yang tidak ahli di bidang tersebut tetapi ingin mengetahui kasaran ukuran dari suatu balok, kolom, pelat lantai maka jangan berkecil hati, artikel berikut akan memberikan contoh perhitungan yang sederhana dimana anda bisa mengetahui kasaran dari ukuran balok, kolom dan pelat lantai Contoh : Bangunan dengan bentangan ruang 6 meter, maka tentukanlah: Dimensi balok Dimensi Kolom Tebal Pelat 1. Dimensi Balok Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang. Selain itu ring balok juga berfungsi sebagai pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Ring balok dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya sehingga hubungan ring balok den

          Memahami hubungan struktur pondasi, sloof, kolom, dan ringbalok pada rumah tinggal

          Komponen struktur utama bangunan yang perlu dipahami dalam membangunan rumah adalah : Pondasi Penulangan beton (sloof, kolom, dan ring balok) Kuda-kuda dan atap untuk bagian lain lebih merupakan komponen non struktural yaitu : Eksterior dan Interior Berikut adalah gambaran / ilustrasi bagian struktur bangunan selain atap, meliputi hubungan antara pondasi, sloof, kolom dan ringbalok serta hubungan dengan dinding dan kusen. hubungan pondasi, sloof, kolom, ringbalok, dinding dan kusen